Bisnis Sup Durian


Siapa yang tidak mengenal buah durian? Sebagai salah satu buah yang paling digemari di Indonesia, durian kini bisa dinikmati dengan berbagai inovasi dan varian olahan. Salah satu inovasi produk berbahan dasar durian yang mulai dilirik sebagai peluang bisnis menjanjikan adalah minuman/ sup durian. Di beberapa tempat khususnya di Jogja, inovasi minuman yang berbahan dasar durian memang jamak ditemui. Namun hanya segelintir saja yang mengembangkan bisnis minuman berbahan dasar durian dengan konsep gerai/ outlet.

Salah satu pihak yang kini mencoba peruntungan dalam menjalankan bisnis minuman berbahan dasar buah durian adalah Edi Setyo Sutrisno (25). Anak muda kelahiran Magetan itu merintis usaha yang berbasis minuman durian setelah melihat tingginya peminat aneka olahan makanan/ minuman berbahan baku durian di Yogyakarta. ”Banyak sekali yang suka dengan durian, baik dalam bentuk buah segar maupun yang sudah diolah seperti ini (minuman),” jelasnya kepada tim liputan bisnisUKM.


Ditambah lagi, durian yang dikenal sebagai buah musiman memang tidak selalu ditemui sepanjang tahun. Sehingga bagi para penggemar buah yang dikenal juga sebagai king of fruit tersebut bisa melampiaskan rasa dahaga mereka untuk menikmati durian dalam bentuk olahan lain, seperti minuman. “Lebih spesifik lagi kenapa saya mengambil segmen (bisnis) ini karena di Jogja khusunya belum ada sejenis minuman berbahan baku duren yang dikemas secara professional,” lanjut sarjana keperawatan tersebut.

Mengusung Piesta Duren sebagai brand usahanya, Edi mulai merintis usaha itu sekitar bulan Agustus 2013. Sebelumnya, pemuda berkacamata tersebut pernah gagal dalam menjalankan bisnis sebanyak 4 kali. “Sejak awal kuliah saya memang memiliki passion dalam hal bisnis, tahun 2008 pertama kali saya mengembangkan usaha dengan produk camilan keripik singkong yang saya pasarkan keliling ke teman-teman kampus,” kenangnya.

Langkah awal yang ditempuh Edi sebagai seorang pengusaha ternyata tidak berjalan mulus. Usaha keripik singkong yang kala itu belum booming seperti saat ini ternyata mengalami kegagalan. Namun bulan Edi namanya kalau menyerah dengan kegagalan tersebut. Bahkan ketika kegagalan kembali menaunginya dalam bisnis-bisnis berikutnya, Edi pun masih memiliki tekad kuat mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengusaha yang sukses.

“Saat ketemu dengan durian, tidak tahu kenapa saya berfikiran bahwa inilah bisnis yang selama ini saya cari, bahkan saya rela melakukan riset selama kurang lebih 3 bulan untuk mengetahui karakteristik duren, musim panennya, petaninya, dll,” imbuhnya. Alhasil, setelah memperoleh mitra petani durian lokal dari daerah Wonosobo dan beberapa kota lainnya, Edi memberanikan diri mengutak atik resep sajian minuman durian sampai diperoleh sebuah komposisi yang pas.

Bukan perjuangan yang mudah memang, karena Edi sendiri menyadari bahwa di Jogja khusunya terdapat ‘pemain’ besar dalam bisnis sejenis dan sudah punya nama. “Mereka justru kami jadikan referensi, atau dalam istilah bisnis dengan metode ATM (Amati Tiru Modifikasi), namun kami juga tidak secara mentah menerapkannya, karena kami punya karakteristik dan soul sendiri,” katanya. Jika kompetitornya rata-rata yang dikembangkan adalah sejenis es durian, kalau Edi memodifikasinya menjadi sup durian, dengan bahan baku durian asli bukan ekstrak durian.

Sejak awal Edi memang yakin dengan usaha barunya tersebut. Sehingga tidak heran dirinya rela merogoh kocek dalam-dalam untuk menyewa sebuah ruko agar usahanya bisa langsung berjalan. “Kalau dihitung secara materi memang cukup mahal biayanya (sewa), namun dengan keyakinan dan tekad kuat yang kami miliki, kondisi tersebut bukan menjadi sebuah penghalang,” lanjutnya.


Kendala justu dirasakan Edi ketika harus memperkenalkan Piesta Duren kepada masyarakat. Dirinya sadar betul sebagai brand baru dengan produk yang belum begitu familiar dibutuhkan kerja keras dalam mengenalkannya kepada masyarakat. “Ketika itu yang kami lakukan adalah memberikan voucher kepada para pelanggan, voucher tersebut kami bagikan di kampus-kampus yang ada di Yogyakarta,” jelas Edi. Efeknya perlahan tapi pasti, Piesta Duren gaungnya semakin dikenal sebagai jujukan (tujuan) para penikmat durian yang ingin menikmati kemasan sajian lain dari buah berkulit tajam itu.

Info Produk

Piesta Duren menyediakan sup durian dengan 7 varian rasa, yakni milkshake piesta, piesta keju, piesta de coco, piesta chocoren, piesta rainbow, piesta flava, dan original. Masing-masing disajikan dengan pilihan kemasan, yakni cup dan mangkuk (gelas). “Untuk target konsumen memang kami ingin menyasar kalangan menengah ke atas, dengan harga yang standar, kenapa? Karena kalau murah maka orang beranggapan kita jual ekstrak durian, padahal ini durian murni,” terang Edi.

Saat ini dalam sehari Edi mengaku bisa menjual hingga 70 porsi (cup) sup duren berbagai varian rasa. Sementara dari segi harga Piesta Duren dipasarkan dengan harga Rp.12.000,00 s.d. Rp.25.000,00/ cup, tergantung varian rasa dan kemasannya. “Hampir sebagian besar dari para pelanggan kami yang merasa cocok dengan taste yang kami sajikan, bahkan mereka merekomendasikan Piesta Duren kepada teman maupun keluarganya, dimana secara tidak langsung membantu dalam proses pemasaran kami,” lanjut Edi.


Sisi Keunggulan Produk

Selain memiliki varian rasa yang beragam, Piesta Duren juga memberikan sebuah formula dimana konsumen yang menikmatinya tidak akan merasa eneg. “Citarasa atau karakter yang kami ciptakan memang tidak manis seperti yang lainnya, karena kalau terlalu manis penikmatnya juga akan merasa eneg,” terangnya. Namun dengan citarasa seperti itulah, justru para pelanggan senang dan tidak menemukan rasa jenuh dalam menikmati setiap varian yang disajikan.

Dengan dukungan 3 orang tim suksesnya, Piesta Duren saat ini bisa memperoleh omzet 15 juta/ bulannya. Namun karena usaha tersebut maasih tergolong baru, Edi yakin jika ke depannya Piesta Duren akan menghasilkan omzet yang lebih besar lagi. Apalagi saat ini mereka sudah menyiapkan sebuah konsep dimana nantinya Piesta Duren tidak hanya menjual menu dalam bentuk minuman saja. “Ada planning yang saat ini sudah kami siapkan grand desainnya, bahkan lokasi pun sudah kami siapkan,” terang Edi sekaligus menutup sesi wawancara pada siang hari tersebut.

~ Sumber : Tim liputan bisnisUKM ~
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar