Liauw Oswin adalah Venture Capitalist dari Cyber Agent Ventures. Oswin melihat banyak blog di Jepang yang membahas tentang startup dan memiliki konten bagus kemudian menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia ke blognya di kamumu.wordpress.com. Konten artikel ini diambil blog Susumu Fujita, CEO Cyber Agent yang di usia muda memiliki jam kerja 100 jam per minggu.
Seringkah kamu merasa kalau ide kamu sudah sangat bagus, dipuji orang banyak, tapi ketika masuk ke pasar, tidak ada seorang-pun/sedikit orang yang hanya memakai service kamu? Ada beberapa alasan kenapa hal itu bisa terjadi :
1. Tidak ada orang yang pernah mengatakan hal yang sejujurnya.
Orang-orang yang mengatakan hal yang sejujurnya itu sangatlah terbatas, contohnya investor yang BETUL-BETUL investasi ke service tersebut, orang yang MEMAKAI/ MEMBELI service tersebut, dan keluarga kita. Jadi, investor yang tidak investasi ke kita dan bilang kalau service kita bagus, atau orang biasa yang hanya bilank “iya, nanti gua beli”, pikir-pikir lagi deh.
Hal ini sebenarnya sangat simple. Mana bisa sih kita bilang ke orang yang menceritakan ide-nya sangat berapi-api, lalu kita bilang “ide lo jelek banget!” ? Itu akan menyakiti perasaannya. Kita juga tidak ingin dibenci oleh teman kita sendiri.
2. Kita mudah sekali terbutakan.
Kita pasti sayang anak kita sendiri, atau hewan peliharaan kita. Ketika kita upload ke social media, orang lain masa komen hal-hal yang buruk? Walaupun mereka merasa anak/hewan peliharaan kita tidak lucu, pasti mereka bakalan pencet tombol like, atau komen hal-hal yang bagus-bagus. Hal ini sama juga ketika kita memikirkan ide kita dari nol, itu seperti bayi kita dan seringkali kita terbutakan karena contoh-contoh seperti hal diatas.
P.S: Makanya banyak kan yang bilang service mereka itu seperti bayi mereka sendiri.
3. Seringkali kita hanya melihat informasi/data yang membenarkan hipotesis kita.
Banyak orang yang ingin bilang bahwa [Saya ingin percaya bahwa ide/hipotesis saya benar!]. Maka sering banget kalau kita menemukan informasi/data yang mendukung hipotesis kita, kita langsung bilang “tuh kan bener!!”. Dan kita tidak mau melihat informasi/data lainnya.
Demikian alasan-alasan diatas yang biasanya membuat kita merasa ide kita sangatlah bagus, namun ketika kita mencoba memasukkannya ke pasar, service itu tidak cocok/tidak bisa masuk di pasar. Semoga dengan membaca artikel ini, kita tidak terbutakan omongan-omongan manis dari teman kita atau terbutakan karena kita merasa ide ini adalah seperti bayi kita. Kita harus bisa melihat semuanya secara objektif, terutama melihat dari sudut pandang user secara general.
Sumber :
Blog Ameblo Susumu Fujita
Blog Liauw Oswin
Seringkah kamu merasa kalau ide kamu sudah sangat bagus, dipuji orang banyak, tapi ketika masuk ke pasar, tidak ada seorang-pun/sedikit orang yang hanya memakai service kamu? Ada beberapa alasan kenapa hal itu bisa terjadi :
1. Tidak ada orang yang pernah mengatakan hal yang sejujurnya.
Orang-orang yang mengatakan hal yang sejujurnya itu sangatlah terbatas, contohnya investor yang BETUL-BETUL investasi ke service tersebut, orang yang MEMAKAI/ MEMBELI service tersebut, dan keluarga kita. Jadi, investor yang tidak investasi ke kita dan bilang kalau service kita bagus, atau orang biasa yang hanya bilank “iya, nanti gua beli”, pikir-pikir lagi deh.
Hal ini sebenarnya sangat simple. Mana bisa sih kita bilang ke orang yang menceritakan ide-nya sangat berapi-api, lalu kita bilang “ide lo jelek banget!” ? Itu akan menyakiti perasaannya. Kita juga tidak ingin dibenci oleh teman kita sendiri.
2. Kita mudah sekali terbutakan.
Kita pasti sayang anak kita sendiri, atau hewan peliharaan kita. Ketika kita upload ke social media, orang lain masa komen hal-hal yang buruk? Walaupun mereka merasa anak/hewan peliharaan kita tidak lucu, pasti mereka bakalan pencet tombol like, atau komen hal-hal yang bagus-bagus. Hal ini sama juga ketika kita memikirkan ide kita dari nol, itu seperti bayi kita dan seringkali kita terbutakan karena contoh-contoh seperti hal diatas.
P.S: Makanya banyak kan yang bilang service mereka itu seperti bayi mereka sendiri.
3. Seringkali kita hanya melihat informasi/data yang membenarkan hipotesis kita.
Banyak orang yang ingin bilang bahwa [Saya ingin percaya bahwa ide/hipotesis saya benar!]. Maka sering banget kalau kita menemukan informasi/data yang mendukung hipotesis kita, kita langsung bilang “tuh kan bener!!”. Dan kita tidak mau melihat informasi/data lainnya.
Demikian alasan-alasan diatas yang biasanya membuat kita merasa ide kita sangatlah bagus, namun ketika kita mencoba memasukkannya ke pasar, service itu tidak cocok/tidak bisa masuk di pasar. Semoga dengan membaca artikel ini, kita tidak terbutakan omongan-omongan manis dari teman kita atau terbutakan karena kita merasa ide ini adalah seperti bayi kita. Kita harus bisa melihat semuanya secara objektif, terutama melihat dari sudut pandang user secara general.
Sumber :
Blog Ameblo Susumu Fujita
Blog Liauw Oswin
0 komentar:
Posting Komentar