Sebuah usaha tidak akan berjalan lama tanpa adanya pembeli. Harus ada sikap percaya yang dialami oleh pelanggan untuk loyal terhadap bisnis kita. Banyak yang tidak sadar ketika tim marketing atau sales di sebuah perusahaan hanya meyakinkan dan membujuk pelanggan untuk membeli produknya. Padahal itu salah besar!Harus ada pendekatan khusus agar konsumen ingin membeli produk sehingga terjadi sebuah kepercayaan.
Menjadi apa adanya merupakan hal yang harus Anda lakukan. Bagaimana mungkin membangun sebuah kepercayaan, tetapi Anda bersikap seperti orang lain? Lebih baik Anda menjadi diri sendiri, baik di depan konsumen atau mungkin mitra bisnis. Dengan menjadi diri sendiri, mereka akan menyadari bahwa Anda memiliki sesuatu yang berharga untuk ditawarkan. Setelah mereka percaya, jangan lupa Anda harus menghargai hubungan yang sudah susah payah dibangun bersama konsumen.
Membangun sebuah hubungan bisa dengan cara menunjukkan bahwa Anda memang tertarik dengan konsumen. Membujuk seseorang akan terlihat tidak apa adanya dan terkesah berlebihan. Untuk mengatasai hal tersebut, ada baiknya perlihatkan bahwa Anda memang tertarik kepadanya sehingga konsumen merasa dihargai dan Anda bisa mempelajari hal baru dan menciptakan koneksi baru. Setelah menunjukkan bahwa Anda tertarik membangun sebuah hubungan kepercayaan, seorang konsumen akan melihat apakah Anda orang yang konsisten atau tidak. Pelanggan akan mudah mempercayai jika melihat sikap Anda seperti apa.
Agar hubungan yang sudah terjalin berjalan lancar, ada baiknya Anda mengatakan kebenaran. Mulailah untuk bersikap membantu, bukan mencari keuntungan. Karena tanpa disadari mendapatkan seorang pelanggan bukan hal yang mudah karena sekali mereka percaya dengan produk kita, ia akan bersikap loyal tergantung bagaimana kita menjaga kepercayaannya. Katakan yang sebenarnya jika memang produk kita tidak tepat untuk mereka. Tapi Anda bisa menyiasatinya dengan produk lain atau dengan menyebutkan keuntungan yang mereka dapat jika berbisnis dengan. Tak hanya itu, Anda juga harus berpikir terbuka dengan mendengar apa yang mereka butuhkan, apalagi mereka bisa mendapatkan produk yangs ama di pesaing Anda. Dengan seperti itu, mereka akan sadar bahwa Anda tidak hanya mengejar keuntungan darinya.
Mendengarkan apa yang ia butuhkan bukan berarti Anda dan dia berbicara hingga ngalor-ngidul. Jangan lupakan bahwa Anda memiliki misi untuk mengenalkan produk. Buatlah sebuah percakapan dengan konsumen secara dua arah yang berarti tidak boleh jika hanya Anda yang berbicara. Biarkanlah si pelanggan berbicara dengan catatan masih berhubungan dengan bisnis, bukan hanya percakapan biasa. Anda juga harus bersikap profesional dengan mempelajari lebih dalam tentang pelanggan Anda. Tantangan atau masalah apa yang biasa mereka hadapi dan industri apa yang mereka jalani, dengan cara itu Anda akan lebih bisa memahami sisi pelanggan sehingga ia melihat bahwa Anda serius dengan pekerjaan atau usaha Anda.
Kepercayaan memang menjadi hal yang penting dalam berbisnis. Namun, setelah mendapat kepercayaan dari pelanggan, ada PR selanjutnya yang tak bisa dilupkan, yaitu kemampuan untuk menambah nilai produk Anda agar pelanggan tidak kabur ke “toko sebelah”.
Sumber
Menjadi apa adanya merupakan hal yang harus Anda lakukan. Bagaimana mungkin membangun sebuah kepercayaan, tetapi Anda bersikap seperti orang lain? Lebih baik Anda menjadi diri sendiri, baik di depan konsumen atau mungkin mitra bisnis. Dengan menjadi diri sendiri, mereka akan menyadari bahwa Anda memiliki sesuatu yang berharga untuk ditawarkan. Setelah mereka percaya, jangan lupa Anda harus menghargai hubungan yang sudah susah payah dibangun bersama konsumen.
Membangun sebuah hubungan bisa dengan cara menunjukkan bahwa Anda memang tertarik dengan konsumen. Membujuk seseorang akan terlihat tidak apa adanya dan terkesah berlebihan. Untuk mengatasai hal tersebut, ada baiknya perlihatkan bahwa Anda memang tertarik kepadanya sehingga konsumen merasa dihargai dan Anda bisa mempelajari hal baru dan menciptakan koneksi baru. Setelah menunjukkan bahwa Anda tertarik membangun sebuah hubungan kepercayaan, seorang konsumen akan melihat apakah Anda orang yang konsisten atau tidak. Pelanggan akan mudah mempercayai jika melihat sikap Anda seperti apa.
Agar hubungan yang sudah terjalin berjalan lancar, ada baiknya Anda mengatakan kebenaran. Mulailah untuk bersikap membantu, bukan mencari keuntungan. Karena tanpa disadari mendapatkan seorang pelanggan bukan hal yang mudah karena sekali mereka percaya dengan produk kita, ia akan bersikap loyal tergantung bagaimana kita menjaga kepercayaannya. Katakan yang sebenarnya jika memang produk kita tidak tepat untuk mereka. Tapi Anda bisa menyiasatinya dengan produk lain atau dengan menyebutkan keuntungan yang mereka dapat jika berbisnis dengan. Tak hanya itu, Anda juga harus berpikir terbuka dengan mendengar apa yang mereka butuhkan, apalagi mereka bisa mendapatkan produk yangs ama di pesaing Anda. Dengan seperti itu, mereka akan sadar bahwa Anda tidak hanya mengejar keuntungan darinya.
Mendengarkan apa yang ia butuhkan bukan berarti Anda dan dia berbicara hingga ngalor-ngidul. Jangan lupakan bahwa Anda memiliki misi untuk mengenalkan produk. Buatlah sebuah percakapan dengan konsumen secara dua arah yang berarti tidak boleh jika hanya Anda yang berbicara. Biarkanlah si pelanggan berbicara dengan catatan masih berhubungan dengan bisnis, bukan hanya percakapan biasa. Anda juga harus bersikap profesional dengan mempelajari lebih dalam tentang pelanggan Anda. Tantangan atau masalah apa yang biasa mereka hadapi dan industri apa yang mereka jalani, dengan cara itu Anda akan lebih bisa memahami sisi pelanggan sehingga ia melihat bahwa Anda serius dengan pekerjaan atau usaha Anda.
Kepercayaan memang menjadi hal yang penting dalam berbisnis. Namun, setelah mendapat kepercayaan dari pelanggan, ada PR selanjutnya yang tak bisa dilupkan, yaitu kemampuan untuk menambah nilai produk Anda agar pelanggan tidak kabur ke “toko sebelah”.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar