Tagline please
Salah satu fungsi utama sebuah slogan/tagline adalah untuk mengkomunikasikan nilai jual atau nilai tambah merk/brand yang disertainya. Bila slogan itu menyertai nama sebuah produk, maka slogan ini akan mengkomunikasikan manfaat atau nilai tambah yang dimilikinya untuk Anda. Dan bila slogan itu menyertai nama perusahaan Anda, maka harusnya ia bisa mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan Anda.
Ambil contoh saja Apple. Untuk tagline, Apple menggunakan frase singkat namun tegas "think different". Bila Anda sering mengikuti perkembangan Apple, Anda harusnya tahu apa makna dibalik slogan itu. Slogan ini dipakai oleh Steve Jobs untuk Apple karena ia menginginkan Apple menjadi perusahaan yang benar-benar berbeda dari perusahaan kompetitornya. Dan saya rasa, Steve tampaknya berhasil membuktikan tagline ini. Mulai dari iPod, iTune, iMac, iPhone, iPad dan Macbook Air, semua menjadi bukti nyata bahwa Apple memang adalah perusahaan yang berkarakter "think different".
Perusahaan atau bisnis yang Anda geluti mungkin saja tidak seperti Apple. Tapi meskipun begitu, tidak ada alasan bagi Anda untuk keluar rumah tanpa sebuah tagline. Mudah kok bikinnya? Coba simak beberapa tips berikut:
1. UN 1 K alias Unique
Tagline yang bagus haruslah unik. Kalau tidak unik, tagline bagaikan "barang bajakan". Hambar. Dan "barang bajakan" adalah sesuatu yang tidak cukup bagus untuk mengkomunikasikan jati diri perusahaan Anda. Terkecuali kalau perusahaan Anda memang bergerak di bidang bajak-membajak. Hihihihi ... Oke, kembali ke topik kita.
Begitu pula dalam dunia bisnis. Tagline yang unik biasanya mampu memperkuat pencitraan sekaligus positioning perusahaan sekaligus produk-produk perusahaan di mata konsumen setia Anda. Ambil contoh saja Nike dengan tagline sederhananya "Just Do It". Sampai saat ini, umumnya orang di luar sana sudah tahu empu dari tiga kata ini. It belongs to Nike! Lucu ya, padahal tiga kata ini sebenarnya milik publik. Dalam artian, ini adalah kata-kata yang lumrah kita ucapkan manakala kita hendak memotivasi seseorang melakukan sesuatu. Tapi Nike berhasil mengemasnya dengan begitu baiknya sampai-sampai kita lupa bahwa sebenarnya kata itu sejatinya kata-kata biasa, bukan hak prerogatif sebuah perusahaan di Amerika sana.
2. Singkat
Memang benar bahwa tujuan utama sebuah tagline adalah sebagai penjelas sekaligus alat untuk mengkomunikasikan nilai-nilai atau manfaat produk Anda. Tapi Anda juga harus sadar bahwa tagline yang terlalu panjang tampaknya juga kurang bijaksana. Ambil contoh begini, apakah Anda tetap menyukai Nike kalau mereka merubah tagline mereka dari "Just Do It" menjadi "produsen perlengkapan olahraga bermutu dan berkualitas di seluruh dunia". Walaupun saya yakin Nike bisa klop dengan tagline yang disebut terakhir tadi, itu tetaplah bukan jaminan bahwa saya akan ikut-ikutan untuk menyukainya sebagai sebuah tagline. Sebagai konsumen, tagline kedua tadi benar-benar membuat saya menjadi tidak semangat .... sehingga membuat saya mungkin akan pindah ke produk lainnya. Dan ini bahaya untuk kelanjutan hidup perusahaan Anda.
Dan jangan lupakan satu hal lagi. Tagline singkat tentunya akan membuatnya lebih mudah diingat ketimbang tagline dengan 20 atau 40 kata.
3. Timeless dan jangan diubah-ubah
Ini agak lucu mungkin, tapi ini benar. Tagline yang bagus harusnya tidak perlu diubah-ubah. Bila diubah-ubah, itu berarti tagline yang sebaliknya. Supaya ini tidak terjadi, sebelum Anda memutuskan penggunaan sebuah tagline, sebaiknya Anda pastikan bahwa tagline ini bukanlah sesuatu yang bisa dimakan oleh zaman. Dan untuk tujuan ini, Anda harus benar-benar memahami tujuan besar di balik berdirinya perusahaan atau berjalannya bisnis Anda. Mari kita melongok ke sebuah perusahaan mobil asal Jerman, BMW. Sejak zaman dulu kala, slogan BMW adalah "Ultimate Driving Machine". Kalau di bahasa indonesia-kan, slogan itu artinya sama dengan "Kendaraan Terbaik".
Soal timeless, Rolex jagonya.
Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa di slogan BMW tidak ada kata-kata "cars". Karena BMW memang tidak hanya tentang mobil! Selain mobil-mobil yang mewah, canggih dan hebat, perusahaan dari negeri bavaria ini juga membuat kendaraan lain seperti motor dan sepeda. Tapi apapun yang mereka buat, hampir pasti itu adalah yang terbaik yang bisa mereka rilis di eranya. Ini adalah salah satu trik untuk membuat slogan yang timeless; fokus ke visi dan misi, bukan produk.
Alasan lain yang membuat Anda sebaiknya tidak usah mengubah-ubah tagline adalah karena ini bisa membingungkan konsumen Anda sendiri. Dan ketika konsumen bingung, mereka mungkin akan belajar melupakan perusahaan Anda. Dan sekali lagi, percayalah, ini buruk buat perusahaan dan bisnis Anda.
4. Don't read this!
Bila Anda merasa tiga tips di atas terlalu usang untuk kreativitas yang ada di pikiran Anda. Saya sarankan Anda untuk segera menutup tab ini dan lebih memfokuskan diri ke ide Anda saja. Walau bagaimanapun, tulisan ini adalah sebuah opini sekaligus informasi. Jadi bila Anda suka, Anda boleh pakai, tapi bila tidak, boleh ditinggalkan.
Semoga bermanfaat. Insyaallah. Amin.
Sumber
Salah satu fungsi utama sebuah slogan/tagline adalah untuk mengkomunikasikan nilai jual atau nilai tambah merk/brand yang disertainya. Bila slogan itu menyertai nama sebuah produk, maka slogan ini akan mengkomunikasikan manfaat atau nilai tambah yang dimilikinya untuk Anda. Dan bila slogan itu menyertai nama perusahaan Anda, maka harusnya ia bisa mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan Anda.
Ambil contoh saja Apple. Untuk tagline, Apple menggunakan frase singkat namun tegas "think different". Bila Anda sering mengikuti perkembangan Apple, Anda harusnya tahu apa makna dibalik slogan itu. Slogan ini dipakai oleh Steve Jobs untuk Apple karena ia menginginkan Apple menjadi perusahaan yang benar-benar berbeda dari perusahaan kompetitornya. Dan saya rasa, Steve tampaknya berhasil membuktikan tagline ini. Mulai dari iPod, iTune, iMac, iPhone, iPad dan Macbook Air, semua menjadi bukti nyata bahwa Apple memang adalah perusahaan yang berkarakter "think different".
Perusahaan atau bisnis yang Anda geluti mungkin saja tidak seperti Apple. Tapi meskipun begitu, tidak ada alasan bagi Anda untuk keluar rumah tanpa sebuah tagline. Mudah kok bikinnya? Coba simak beberapa tips berikut:
1. UN 1 K alias Unique
Tagline yang bagus haruslah unik. Kalau tidak unik, tagline bagaikan "barang bajakan". Hambar. Dan "barang bajakan" adalah sesuatu yang tidak cukup bagus untuk mengkomunikasikan jati diri perusahaan Anda. Terkecuali kalau perusahaan Anda memang bergerak di bidang bajak-membajak. Hihihihi ... Oke, kembali ke topik kita.
Begitu pula dalam dunia bisnis. Tagline yang unik biasanya mampu memperkuat pencitraan sekaligus positioning perusahaan sekaligus produk-produk perusahaan di mata konsumen setia Anda. Ambil contoh saja Nike dengan tagline sederhananya "Just Do It". Sampai saat ini, umumnya orang di luar sana sudah tahu empu dari tiga kata ini. It belongs to Nike! Lucu ya, padahal tiga kata ini sebenarnya milik publik. Dalam artian, ini adalah kata-kata yang lumrah kita ucapkan manakala kita hendak memotivasi seseorang melakukan sesuatu. Tapi Nike berhasil mengemasnya dengan begitu baiknya sampai-sampai kita lupa bahwa sebenarnya kata itu sejatinya kata-kata biasa, bukan hak prerogatif sebuah perusahaan di Amerika sana.
2. Singkat
Memang benar bahwa tujuan utama sebuah tagline adalah sebagai penjelas sekaligus alat untuk mengkomunikasikan nilai-nilai atau manfaat produk Anda. Tapi Anda juga harus sadar bahwa tagline yang terlalu panjang tampaknya juga kurang bijaksana. Ambil contoh begini, apakah Anda tetap menyukai Nike kalau mereka merubah tagline mereka dari "Just Do It" menjadi "produsen perlengkapan olahraga bermutu dan berkualitas di seluruh dunia". Walaupun saya yakin Nike bisa klop dengan tagline yang disebut terakhir tadi, itu tetaplah bukan jaminan bahwa saya akan ikut-ikutan untuk menyukainya sebagai sebuah tagline. Sebagai konsumen, tagline kedua tadi benar-benar membuat saya menjadi tidak semangat .... sehingga membuat saya mungkin akan pindah ke produk lainnya. Dan ini bahaya untuk kelanjutan hidup perusahaan Anda.
Dan jangan lupakan satu hal lagi. Tagline singkat tentunya akan membuatnya lebih mudah diingat ketimbang tagline dengan 20 atau 40 kata.
3. Timeless dan jangan diubah-ubah
Ini agak lucu mungkin, tapi ini benar. Tagline yang bagus harusnya tidak perlu diubah-ubah. Bila diubah-ubah, itu berarti tagline yang sebaliknya. Supaya ini tidak terjadi, sebelum Anda memutuskan penggunaan sebuah tagline, sebaiknya Anda pastikan bahwa tagline ini bukanlah sesuatu yang bisa dimakan oleh zaman. Dan untuk tujuan ini, Anda harus benar-benar memahami tujuan besar di balik berdirinya perusahaan atau berjalannya bisnis Anda. Mari kita melongok ke sebuah perusahaan mobil asal Jerman, BMW. Sejak zaman dulu kala, slogan BMW adalah "Ultimate Driving Machine". Kalau di bahasa indonesia-kan, slogan itu artinya sama dengan "Kendaraan Terbaik".
Soal timeless, Rolex jagonya.
Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa di slogan BMW tidak ada kata-kata "cars". Karena BMW memang tidak hanya tentang mobil! Selain mobil-mobil yang mewah, canggih dan hebat, perusahaan dari negeri bavaria ini juga membuat kendaraan lain seperti motor dan sepeda. Tapi apapun yang mereka buat, hampir pasti itu adalah yang terbaik yang bisa mereka rilis di eranya. Ini adalah salah satu trik untuk membuat slogan yang timeless; fokus ke visi dan misi, bukan produk.
Alasan lain yang membuat Anda sebaiknya tidak usah mengubah-ubah tagline adalah karena ini bisa membingungkan konsumen Anda sendiri. Dan ketika konsumen bingung, mereka mungkin akan belajar melupakan perusahaan Anda. Dan sekali lagi, percayalah, ini buruk buat perusahaan dan bisnis Anda.
4. Don't read this!
Bila Anda merasa tiga tips di atas terlalu usang untuk kreativitas yang ada di pikiran Anda. Saya sarankan Anda untuk segera menutup tab ini dan lebih memfokuskan diri ke ide Anda saja. Walau bagaimanapun, tulisan ini adalah sebuah opini sekaligus informasi. Jadi bila Anda suka, Anda boleh pakai, tapi bila tidak, boleh ditinggalkan.
Semoga bermanfaat. Insyaallah. Amin.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar