Membuat Nilai Tambah Pada Hasil Produksi

Seorang pengumpul besi bekas sebut saja Pak Maman terheran-heran melihat rekan seprofesinya Pak Joe kini jauh lebih maju darinya, ia pun penasaran dan akhirnya mendatangi tempat usaha rekannya yang sudah lama tidak ia kunjungi itu. Lha, ternyata rekannya itu tetap sama sebagai pengumpul besi bekas tapi kok jauh lebih maju dari usaha miliknya.
 

Hebat, ternyata kamu lebih sukses ya? Apa rahasianya pak? tanya Pak Maman kepada temannya itu. Ah, sama kok pak Maman ngumpulin besi bekas seperti biasa hanya saja saya olah lagi menjadi paku. Begitu kata Pak Joe menjawab.
Pak Joe meningkatkan nilai tambah besi tersebut menjadi Paku sehingga harganya menjadi lebih tinggi dibandingkan menjual besi kiloan. Nilai tambah adalah suatu cara untuk meningkatkan nilai atau harga dari suatu produk. Banyak cara untuk meningkatkan nilai tambah, misal dari besi tadi kita ingin tingkatkan nilai tambahnya maka kita jadikan paku atau kalau mau lebih tinggi lagi maka kita jadikan produk lain yang jauh lebih tinggi misalnya per, kuali, kerangka sepeda, dan lainnya.

Bila anda seorang petani, maka bila ingin meningkatkan produk pertanian anda harus mengolahnya menjadi produk yang lebih tinggi. Misalnya jagung diolah menjadi jagung pipilan, kalau mau lebih tinggi lagi maka diolah menjadi tepung maizena. Sisa jagung yang jelek atau sudah tua dapat di olah menjadi makanan ternak. Contoh lain, misalnya buah sawit yang di olah menjadi minyak goreng dan margarine.

Tidak hanya itu, merubahnya menjadi kemasan juga merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan nilai tambah. Misal bila anda penjual ikan asin, jual dalam bentuk kemasan plastik dengan berat dan ukuran yang berbeda-beda kemudian dikemas dengan menarik dan diberi merk maka harganya pun akan berbeda dan bahkan bisa dijual dipasaran besar.
 

Jadi kesimpulannya, untuk meningkatkan nilai tambah pada produk dapat dilakukan dengan beberapa cara:

1. Meningkatkan manfaatnya, semakin tinggi manfaatnya maka semakin tinggi nilainya misal dari besi menjadi paku, besi menjadi per, besi menjadi mesin.

2. Merubah kemasan penjualannya, semakin praktis kemasannya maka nilai tambahnya juga akan meningkat misal air mineral biasa yang dikemas dalam botol dan gelas plastik lebih praktis, harganya bahkan hampir menyaingi harga bensin. Contoh lain misal bumbu seperti pala, kunyit, sahang yang sudah dikemas praktis akan lebih mahal dibandingkan kita jual mentah.

3. Merubah bentuknya dengan seni, semakin menarik bentuknya maka harga jualnya akan semakin tinggi disini yang ditekankan adalah nilai seni/artistik nya. Misal kayu biasa yang diolah menjadi ukiran seni, kertas kanvas biasa yang di lukis, kertas biasa yang dibuat menjadi buku karangan orang ternama, dan nilai seni lainnya yang bisa merubah bentuk suatu produk.

Tentu saja untuk meningkatkan nilai tambah tersebut kita harus mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup. Jadi anda sebagai pengusaha dituntut untuk lebih kreatif dan terus mengembangkan potensi usaha anda.
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar