Patungan Usaha JusKabita

Dalam sistem patungan usaha JusKabita yang sudah teruji baik dan berhasil tanpa adanya persengketaan. membagi para pihak menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Investor : yaitu mereka yang membeli saham berupa paket investasi yang akan dikelola secara produktif dan menghasilkan, sebagai imbalannya diberikan bagi hasil 5%/ bulan atau 50%/ tahun. Bandingkan dengan bunga deposito yang sekitar 6%/ tahun dan mengandung riba. Bagi hasil JusKabita jauh melebihi bunga bank dan syar-i disamping investor insyaallah mendapatkan pahala karena sudah membantu anak yatim/ putus sekolah/ kaum dhuafa/ pengangguran mendapatkan pekerjaan. Investor insyaallah mendapatkan pahala dunia akhirat.
 
2. Pengelola : yaitu anak-anak binaan managemen JusKabita yang direkrut dari mereka-mereka yang anak yatim/ putus sekolah/ kaum dhuafa/ pengangguran yang berjanji akan ulet, tekun dan mau maju. Diberikan pelatihan dan pemahaman pelayanan kepuasan konsumen, ditempatkan pada gerai-gerai gerobak dan diberikan tanggung jawab untuk mengelola gerai-gerai gerobak JusKabita secara profesional. Pengelola tidak digaji, tapi diberikan bagi hasil atas hasil penjualan.
 
3. Managemen : yaitu kami yang menjembatani antara Investor sebagai pemodal dan Pengelola. Kami yang memasarkan patungan usaha JusKabita mencari pemodal. Kami yang merekrut, memberikan pelatihan, penempatan, pengawasan dan penarikan setoran setiap hari dari pengelola JusKabita.

Skala Prioritas :
 
Namanya usaha, kadang bisa rugi kadang bisa untung, selalu ada Resiko. Sehingga dalam sistem patungan usaha JusKabita, kami membuat urutan kepentingan, bilamana terjadi keuntungan, maka urutannya yang paling pertama diprioritaskan adalah pihak Investor, dimana kami selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan para Investor. Kedua adalah pihak Pengelola, dimana sebenarnya pihak pengelola-lah yang berada pada ujung tombak dari patungan usaha ini, tanpa mereka, tidak ada penjualan dan kami tidak bisa membayar investor. Ketiga adalah manajemen, kami menerima sisa keuntungannya untuk membiayai administrasi, promosi, pengelolaan web Juskabita dan menanggunglangi resiko.
 
Sedangkan bilamana terjadi kerugian, maka urutannya menjadi terbalik yaitu : manajemen-pengelola-investor, dimana manajemen berkewajiban menutup semua kerugian tanpa merugikan pihak pengelola maupun investor.

Tahun Takwim
 
Dalam satu tahun, Juskabita hanya memberikan bagi hasil selama 10 bulan. Hal tersebut terjadi karena : Bulan pertama JusKabita belumlah berjualan. JusKabita harus memesan gerobak, survei lokasi, rekrut, training dan persiapan-persiapan lainnya, sedangkan bulan ke-13, bulan ke-25, bulan ke-37, bulan ke 49 adalah untuk mengganti biaya administrasi dan manajemen fee. Sedangkan bulan ke-7, bulan ke-19, bulan ke-31, bulan ke-43 dan bulan ke-55 adalah untuk mengganti bulan ramadhan dimana JusKabita sama sekali tidak berjualan dan memberikan kesempatan kepada pengelola untuk mudik berlebaran. Sehingga dalam 1 tahun Juskabita hanya beroperasi selama 10 bulan. Maka bagi hasilpun diberikan selama 10 bulan yaitu bulan ke-dua, ke-tiga, ke-empat, ke-lima, ke-enam, ke-delapan, ke-sembilan, ke-sepuluh, ke-sebelas, ke-duabelas.
 
Bulan ke 1, 7, 13, 19, 25, 31, 37, 43, 49, 55 JusKabita tidak membagikan bagi hasil.
untuk lebih jelasnya : silahkan klik ilustrasi ini
Jika tidak bisa membuka ilustrasi diatas, silahkan download dahulu link ini

Modal 1 unit gerobak
Perlu diketahui, bahwa untuk membuka 1 gerai gerobak Juskabita membutuhkan modal Rp. 6.000.000 yang terdiri dari :
- Pembuatan Gerobak                                                     Rp. 3.000.000,-
- Peralatan dagang (2 buah Juicer/ blender)                  Rp.     700.000,-
- Perlengkapan jualan ( cup, sedotan, kantong plastik) Rp.     500.000,-
- Barang dagangan (Buah-buahan)                                Rp. 1.200.000,-
- Bayar sewa tempat 1 bulan pertama                           Rp.     400.000,-
- Biaya instalasi dan pemindahan gerobak                     Rp.     200.000,-

Rata-rata penjualan
Dengan harga jual Rp. 7.000/ cup – Rp. 8.000/ cup untuk mix 2 rasa.
Maka hasil penjualan rata-rata bisa dikategorikan sebagai berikut :
Sepi,     antara 30 – 50 cup/ hari = omset Rp. 210.000 – Rp. 400.000/ hari
Normal, antara 50 – 80 cup/ hari = omset Rp. 350.000 – Rp. 640.000/ hari
Ramai,   antara 80-120 cup/ hari = omset Rp. 560.000 – Rp. 960.000/ hari

Pembagian hasil
Kita ambil kemungkinan terjelek dahulu, yaitu bila pada lokasi yang sepi pembeli, diperkirakan akan mendapatkan omset penghasilan dari jualan sebesar Rp. 210.000-Rp. 400.000/ hari, maka dalam satu bulan akan didapatkan omset Rp. 6.300.000 – Rp. 12.000.000, maka
60% untuk pembelian barang dagangan dan perlengkapan jualan =Rp. 3.780.000-Rp. 7.200.000
15% untuk pengembalian modal investor dan bagi hasil                  =Rp.    900.000
Bayar sewa tempat                                                                           =Rp.    400.000
Bagi hasil pengelola                                                                          =Rp. 1.220.000-Rp. 3.000.000
Bagi hasil manajemen                                                                       =Rp.               0-Rp.    500.000

Apakah pembagian hasil ini cukup fair? Bagi kami, Ya.
 
Investor kami tempatkan pada posisi yang paling aman, mendapatkan bagi hasil fixed 5%/ bulan tanpa kerja apapun. Luar Biasa….
 
Pengelola. Dialah ujung tombak dari semua usaha ini. Dia yang berpanas-panasan dan bermandikan keringat dan basah kuyup bilamana hujan. Dia yang berjuang dan bertempur di lapangan, melayani pembeli dan tersenyum walaupun bermandikan keringat. Dia yang rela berjualan dari pagi sampai larut malam demi omset dan bagi hasil. Dia yang berjuang demi dirinya dan keluarganya.
 
Manajemen. Kami menjadi urutan terakhir bilamana terjadi keuntungan dan menjadi urutan pertama bilamana terjadi kerugian. Tapi kami rela karena kami sudah untung pada jaman sebelumnya dan menghitungnya bukan dari satu gerobak, tapi dari banyaknya gerobak yang kami kelola, juga dengan metode subsidi silang. Kami yang mengambil setoran setiap hari, melakukan survei lapangan, merekrut, memberikan pelatihan, mengawasi operasional dan membimbing para pengelola untuk menjadi pengusaha tangguh yang mandiri dan profesional.

Sumber
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar